Pekakekal merupakan Pengembangan Pusat Unggulan (Center of Excellent) Kedelai Lokal yang dikembangkan kerjasama Universitas Gadjah Mada melelui program Lembaga Pendampingan Dana Perguruan Tinggi Kemenkeu dengan Pemerintah Daerah dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Grobogan yang mengintegrasikan petani/gapoktan, pelaku industri, masyarakat pemerhati kedelai lokal.
Bahwa kedelai lokal merupakan salah satu komoditas yang banyak diusahakan oleh petani di Kabupaten Grobogan. Kedelai tersebut memiliki banyak keunggulan dibanding kedelai impor.Dalam rangka meningkatkan nilai tambah kedelai lokal tersebut, diperlukan pengembangan pengolahan berbasis kedelai lokal, baik bagi pengrajin maupun pelaku industri rumah tangga. Untuk maksud tersebut dipandang perlu membentuk asosiasi yang bertujuan agar mendorong dan memfasilitasi tumbuh kembangnya pengrajin dan industri rumah tangga pengolahan berbasis kedelai lokal serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kedelai lokal di Kabupaten Grobogan khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
Tersusun atas:
Merupakan Pusat Pembelajaran kedelai sebagai Manajemen Learning Centre untuk media pembelajaran dan percontohan di daerah dalam menangani pasca panen kedelai yang berfihak pada kesejahteraan masyarakat dan petani. Learning Center Kedelai berperan dalam meningkatkan peran Manajamen dalam fungsi Learning Center Kedelai Nasional dari aspek hulu hingga ke hilir.
Manfaat yang didapatkan adalah mendorong terhadap media media pembelajaran (learning center) sistem pengendalian dan penanganan pasca panen kedelai yang memenuhi standart bahan baku industri pangan dalam Center of Excellent .
Learning Center Kedelai memuat praktek pembelajaran dan pelatihan agrobisnis kedelai dan manajemen bisnis agroindustri tempe higienis dan manajemen bisnis dalam berbagai modul, brosur dan leaflet dari aktifitas manajemen learning centre.
Produktifitas kedelai secara Nasional yang mengalami penurunan secara terus menerus dan penyusuhan lahan alih fungsi dari tahun ke tahun telah perlu menjadi perhatian baik dari kalangan Pemerintah baik pusat maupun daerah, akademisi dan pelaku industri. Kabupaten Grobogan sebagai salah satu daerah sentra produksi secara konsep dapat ditingkatkan produksi dan produktifitasnya untuk produk kedelai lokal petani. Produksi rata rata pertahun yang mencapai diatas 40.000 Ton dengan kebutuhan lokal daerah rata rata sebesar 500 Ton perbulan (6.000 Ton pertahun), menunjukkan daerah ini surplus dalam produksi kedelai untuk selebihnya dikirim ke luar daerah. Masa simpan panen kedelai lokal yang tidak dilakukan dengan baik oleh petani dan kelompok tani, penanganan pasca panen yang masih belum memenuhi standart kualitas bahan baku pangan, kondisi iklim yang memerlukan pengendalian terhadap penanganan pasca panen, dan juga harga jual kedelai yang sangat rendah pada saat panen menjadikan produk kedelai lokal petani kurang diperhatikan dan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Kontinyuitas produk kedelai lokal yang tidak tersedia secara pasti dan juga tidak beragam kualitas hasil panen di petani, menjadikan berbagai industri pangan pengolahan kedelai tidak berani memberikan kepastian dalam penggunaan kedelai lokal. Meskipun disadari saat ini, kualitas kedelai lokal petani melebihi kualitas kedelai import apalagi kedelai lokal lebih bersifat murni (Non GMO) dibanding kedelai import yang bersifat GMO dari USA.
Pekakekal membantu menanganani produksi kedelai ditingkat petani dan unit pengolahan produksi pangan pengolahan kedelai menjadi tempe dan produk turunannya dalam pengendalian pasca panen dan ketersediaan hasil panen kedelai lokal yang memenuhi standart kebutuhan industri yang melindungi harga para petani secara terintegrasi yang mengatur agrobisnis pasca panen kedelai lokal dan agroindustri pengolahannya .
Pekakekal harapannya akan berperan dalam mengatur sistem pengendalian dan upaya perbagian sub sistem pasca panen dipetani daerah sentra produksi kedelai. Pekakekal sebagai Center of Excellent Agrobisnis kedelai dari hulu hingga hilir di daerah sentra produksi yang akan mengatur bisnis dan mengendalikan ketersediaan kontinyuitas hasil pasca panen kedelai diperlukan untuk meningkatkan nilai ekonomi kedelai dan masyarakat petani.
Pemerintah telah menyusun Road Map Kedelai dan menetapkan sasaran produksi kedelai nasional dan Tahun2015 ditargetkan meningkat dari tahun ke tahun.Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Kedelai untuk menunjang produktifitas kedelai telah dikembangkan di berbagai wilayah Kabupaten di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Jawa Tengah terdapat 7 (tujuh) kabupaten potensi kedelai, meliputi Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Wonogiri. Sentra Kedelai untuk area Jawa Tengah dipusatkan di Grobogan dengan didirikannya Rumah Kedelai Grobogan (RKG) sebagai Center Of Excellent sebagai sistem yang dirancang untuk percontohan dalam pengendalian ketersediaan kedelai lokal petani dan pengembangan agroindustri tempe higienis Non-GMO dengan basis daerah sentra produksi kedelai lokal di 17 wilayah kecamatan. Program Center of Excellent RKG dapat dipergunakan sebagai pilot project dalam upaya kembali meningkatkan swasembada kedelai lokal ditanah air.